Studi Banding dan Pelatihan Pengelolaan Manajemen BUMDesa bagi BUMDesa Mekar Jati Desa Karangtengah

Pengurus BUMDesa “Mekar Jati” Karangtengah Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang telah melaksanakan studi banding, terkait pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang berada di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Jawa Tengah pada Sabtu pagi (25/01/2020). Selain dari Pengurus BUMDesa, studi banding itu diikuti oleh 14 orang dari unsur Pemerintahan Desa Karangtengah yang terdiri dari Perangkat Desa dan BPD sebagai bekal langkah awal pembelajaran dalam pengelolaan dan pengembangan BUMDesa terutama untuk SDM pengurusnya. BUMDesa Tirta Mandiri yang dimiliki Desa Ponggok merupakan salah satu BUMDesa paling maju dan berkembang yang ada di Jawa Tengah. Karena BUMDesa tersebut telah sukses mengelola wisata Umbul Ponggok, Toko Desa, Ponggok Ciblon dan budidaya perikanan. Bahkan, dari tahun 2013 hanya meraih pendapatan Rp 211 juta, namun di 2014 naik menjadi Rp 1,1 miliar dan di 2016 melonjak menjadi Rp 10,3 miliar dan sekarang pendapatannya telah mencapai 14 miliar lebih. Itu sebabnya dari Pemerintah Desa Karangtengah mengadakan studi banding ke lokasi tersebut untuk menimba ilmu.

Kepala Desa Karangtengah mengungkapkan, saat ini prioritas Dana Desa (DD) untuk BUMDesa telah direncanakan. Oleh sebab itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang efektif dan memunculkan kreatifas dan inovatif untuk mengelola dan mengembangkan BUMDesa. “Kami terus berupaya agar mampu mengembangkan BUMDesa Karangtengah. Caranya dengan melakukan studi banding seperti ini, ” ungkap Kepala Desa Karangtengah .

Menurutnya, ada banyak manfaat yang bisa diambil dari Desa Ponggok, padahal Desa Ponggok merupakan desa IDT dengan PADes awal Rp. 15 Juta. “Kesamaan visi misi mengubah desa yang mandiri dan berdaya membuat semua elemen baik aparatur desa, BPD, tokoh masyarakat maupun warga bergotong royong membangun desa, ” tegas Luhur.

Sementara itu Direktur BUMDes Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten Jawa Tengah Joko Winarno mengatakan, ada tiga hal yang perlu dilakukan agar Bumdes berguna dan mensejahterakan masyarakat, yakni mimpi, konsep dan eksekusi. “Kalau tiga hal tersebut singkron dan dijalankan dengan baik, saya yakin BUMDes di desa bapak-bapak akan maju,” kata Pak Joko saat itu.

Untuk menggali potensi desa diperlukan pemetaan potensi desa, sehingga target dan tujuan bisa dicapai serta mampu mensejahterakan masyarakat melalui program pemberdayaan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*